Tentu semua orang tahu, bahwa banyak banget kreasi yang dapat diciptakan manusia. Apalagi di zaman multimedia seperti saat ini, dimana orang dapat dengan mudah menciptakan art/seni/kreasi melalui berbagai peralatan terutama fotografi yang saat ini sangat mudah untuk diakses melalui perangkat smartphone.
Fungsi telepon genggampun berubah menjadi peralatan canggih multifungsi. Mulai dari nonton film, mengambil gambar, bermain musik, hingga hanya sekedar sebagai alat bantu pengukur waktu.
Tapi ada satu kreasi yang telah lahir jauh sebelum telepon genggam dilahirkan dan masih sangat sering digunakan di zaman ini. Kreasi ini sering kali diabaikan dikarenakan tingkat kesulitan dalam melaksanakannya. Tidak seperti melukis yang membutuhkan kemampuan menarik garis dengan baik ataupun bermain musik yang membutuhkan kepekaan terhadap nada-nada.
Sejatinya, kreasi yang satu ini dapat dilakukan siapapun. Yang dibutuhkan hanyalah pengalaman. Tentu sebagai seorang manusia, siapapun pasti memiliki pengalaman. Jadi ya, semuanya bisa melaksanakan kreasi ini.
Kreasi yang saya maksud adalah menulis. Ironisnya, di zaman kita ini betapa mudahnya manusia untuk berperilaku sebagai seorang penulis sejati. Kenyataannya, hampir-hampir tulisan yang beredar di dunia sebagian besar bukanlah tulisan original, melainkan tulisan kopi-paste. Padahal sesungguhnya, menulis selain mengasah kreativitas juga menuntut sang penulis untuk menambah wawasan dan pengalaman.
Saat ini menulis memang sudah mulai dilupakan. Banyak cara untuk menyampaikan pesan dengan cara yang lebih menarik dan mudah. Baik melalui foto maupun video. Tapi, ketahuilah dasar dari semua kreasi jurnalistik adalah dari menulis.
Mari kita giatkan kembali kegiatan menulis. Walaupun hanya menuliskan 2 paragraf yang bersumber dari pengalaman menginjak kecoa di kamar mandi.
0 Comments